puisiku:)
Mata terpejam dari warna warni lampu malam,
pikir menari-nari dalam ilusi yang temaram,
jauh melayang bersama pekatnya gelap,
sedang raga bagai terkapar tak kalap..
Minggu, 13 November 2011
$urgaku di Telapak Kaki Bunda
puisiku:)
Kulihat semburat wajahmu,
tlah terbentuk pintalan kerutan disana,
matamu layu mengering,
karna beban tak pernah surut. . .
Kulihat semburat wajahmu,
tlah terbentuk pintalan kerutan disana,
matamu layu mengering,
karna beban tak pernah surut. . .
Cita Tak Terkikis
puisiku:)
Kucari apa yang bisa kutemukan,
mendaki tebing suram kehidupan,
bercucur peluh basahi raga,
derap dada gemuruh meraung,
mengarungi terjalan samudera,
jejakan masih panjang tak terbatas,
Kucari apa yang bisa kutemukan,
mendaki tebing suram kehidupan,
bercucur peluh basahi raga,
derap dada gemuruh meraung,
mengarungi terjalan samudera,
jejakan masih panjang tak terbatas,
Diatas Sajadah Sepertiga Malam
puisiku:)
Kureguk setiap tetes embun kedamaian
Kecintaan Kau suguhkan dalam kegelapan
Diantara sayap-sayap malaikat yang bertasbih
Tunduk syahdu padaMu penuh kasih
Sayup-sayup alunan lisan terucap
Asma Mu agung teduhkan jiwa
Kelembutan kasih Mu mengalir dalam nadiku
Menjadi penyejuk kegalauan hati
Kureguk setiap tetes embun kedamaian
Kecintaan Kau suguhkan dalam kegelapan
Diantara sayap-sayap malaikat yang bertasbih
Tunduk syahdu padaMu penuh kasih
Sayup-sayup alunan lisan terucap
Asma Mu agung teduhkan jiwa
Kelembutan kasih Mu mengalir dalam nadiku
Menjadi penyejuk kegalauan hati
Langganan:
Postingan (Atom)