puisiku:)
Kulihat semburat wajahmu,
tlah terbentuk pintalan kerutan disana,
matamu layu mengering,
karna beban tak pernah surut. . .
Hatimu seluas samudra,
meski ku tak sperti adanya,
buat kecewa kesekian kalinya,
kau sembunyikan titik air mata,
karena diriku yang dosa. .
Bunda,
kasihmu tak bermuara,
melaut jauh tak terhingga,
relakan diri hilang nyawa,
demi diriku melihat dunia,
sayangmu melekat dalam belaian,
mengalir disetiap kelembutan tangan,
hanyalah secarik harapan yang ia pinta,
"bahagiakan bunda sepanjang masa". . . . . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar